Selasa, 13 Juni 2017

Artikel SIM , Novi Irnawati, Hapzi Ali, UAS, Universitas Mercu Buana, 2017

Pengembangan Fitur Customer Care and Complaint Center pada Sistem Informasi Penjualan Gadget Berbasis Web “erafone.com” milik PT. Erajaya Swasembada Tbk
Novi Irnawati
41814010070@student.mercubuana.ac.id
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Mercu Buana, Jakarta

ABSTRAK
Dalam era globalisasi yang serba cepat ini jual beli online merupakan hal yang lumrah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi pada saat ini dengan mengimplementasikan sistem penjualan online. Salah satunya Erajaya Group. Dalam implementasi sistem penjualan online tentunya tidak dapat lepas dari beragam masalah, maka itu dibutuhkan customer service dan complaint center untuk setiap sistem penjualan online. Erafone telah memiliki layanan customer service yang memanfaatkan media live chat pada erafone.com, call center, email dan sosial media, namun media ini masih memiliki banyak kekurangan dan cenderung tidak praktis. Untuk memaksimalkan layanan customer service, maka situs erafone.com masih dapat dikembangkan lagi dengan menambah fitur customer service and complaint center. Artikel ini akan menguraikan rancangan dari pengembangan fitur customer service and complaint center dari erafone.com.
Keyword :
Sistem Informasi, Pengembangan Sistem Informasi, Customer Service, Complaint Center, Online Retail
 



1. PENDAHULUAN


Di zaman modern yang serba cepat ini, penggunaan sistem informasi berbasis komputer sudah menjadi kebutuhan utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu Perusahaan. Penggunaan sistem informasi yang terkomputerisasi dapat memberi banyak manfaat bagi perusahaan. Dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi, perusahaan dapat melakukan proses penyimpanan dan pemrosesan data dengan mudah, cepat, menjamin keamanan data, dan data dapat terorganisasi dengan baik sehingga mudah menemukan proses bisnis perusahaan dapat berlangsung dengan lancar.
            PT. Erajaya Swasembada Tbk merupakan salah satu perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik terbesar di Indonesia yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer dalam operasional perusahaan sehari-hari. Dengan unit usaha yang jumlahnya tidak sedikit, tentu saja PT. Erajaya Swasembada Tbk membutuhkan suatu sistem untuk membantu efektivitas proses bisnisnya. Maka itu, implementasi sistem informasi pada PT. Erajaya Swasembada Tbk dianggap menjadi faktor krusial bagi perkembangan perusahaan.
Salah satu bentuk implementasi sistem informasi pada Erajaya Group yaitu dengan mengimplementasikan Sistem Informasi Penjualan Gadget Berbasis Web “erafone.com”. . Erafone telah memiliki layanan customer service menggunakan media live chat, email dan sosial media, namun media ini masih memiliki kekurangan. Maka itu untuk memaksimalkan layanan customer service, maka situs erafone.com masih dapat dikembangkan lagi dengan menambah fitur customer service and complaint center. Dalam implementasinya, penulis melihat masih ada kekurangan dalam customer service dan complaint center dari erafone.com, Maka itu penulis memutuskan untuk menganalisa Sistem Informasi Penjualan Gadget Berbasis Web “erafone.com” dan mengembangkan fitur mengenai customer service dan complaint center dari “erafone.com”.
2. METODE
Metode penelitian untuk penulisan artikel ilmiah ini menggunakan penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori dan data tertulis yang relevan dengan topik yang akan dibahas dan dengan analisis dari sistem informasi yang telah berjalan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Use Case Diagram
Sebuah use case adalah cara formal mewakili cara di mana sistem bisnis berinteraksi dengan lingkungannya. Ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna sistem. Sebagai seperti, pemodelan use case sering dianggap sebagai pandangan eksternal atau fungsional bisnis proses dalam bahwa hal itu menunjukkan bagaimana pengguna melihat proses, bukan mekanisme internal dimana proses dan sistem pendukung beroperasi. Seperti diagram aktivitas , penggunaan kasus dapat mendokumentasikan sistem saat ini (yaitu , as- adalah sistem ) atau sistem baru yang dikembangkan.(Alan Dennis, 2012).
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case
       Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sisstem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
       Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Di bawah ini merupakan use case diagram dari sistem informasi penjualan gadget berbasis web “erafone.com” :
Gambar 1. USE CASE SISTEM BERJALAN
Gambar 2. USE CASE SISTEM USULAN

3.2. Activity Diagram
Diagram aktivitas digunakan untuk memodelkan perilaku objek dalam proses bisnis. Dalam banyak hal, diagram aktivitas dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang dihubungkan dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, diagram aktivitas termasuk notasi yang membahas pemodelan paralel, bersamaan dan proses keputusan yang kompleks. (Alan Dennis, 2012)
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal berikut :
       Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
       Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user inteface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan
       Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
       Rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangkat lunak.
Di bawah ini merupakan use case diagram dari sistem informasi penjualan gadget berbasis web “erafone.com” :
Gambar 3. ACTIVITY DIAGRAM




3.3. User Interface
Gambar 4. USER INTERFACE SISTEM BERJALAN
Gambar 5. USER INTERFACE USULAN – USER 1
Gambar 6. USER INTERFACE USULAN – USER 2
Gambar 7. USER INTERFACE USULAN – USER 3
Gambar 8. USER INTERFACE USULAN – USER 4
Gambar 9. USER INTERFACE USULAN - ADMIN 1
Gambar 10. USER INTERFACE USULAN - ADMIN 2

4. KESIMPULAN
Implementasi sistem informasi penjualan gadget “erafone.com” membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Implementasi “erafone.com” oleh Erajaya Group sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih memerlukan pengembangan di beberapa fitur penjualan online nya, salah satunya pada fitur customer service and complaint center. Berdasarkan penjelasan pada bagian hasil dan pembahasan dalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa pengembangan ini nantinya akan dapat memotong business process dari proses komplain menjadi lebih sederhana baik bagi pihak konsumen maupun bagi pihak Erajaya Group, dengan menambahkan fitur ini diharapkan proses penyelesaian komplain pelanggan dapat lebih cepat diselesaikan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Dennis,Alan (2012).Systems Analys & Design With UML version 2.0 : Fourth Edition..Wiley Global Education.
Erafone.com | Belanja Gadget Online yang Aman, HP Bergaransi Resmi, dengan Promo Menarik. - Erafone.com. (2017). Erafone.com. Retrieved 11 June 2017, from http://erafone.com

Rosa, A. S. dan M Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
Dan Berorientasi Objek. Informatika
. Bandung: Penerbit Informatika.

SIM 14, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Database Basis Data, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama                                    : Novi Irnawati – 41814010070
Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 14
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Database – Basis Data– Minggu, 11  Juni 2017

Database Management System

Menurut Connolly and Begg (2005:16) Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program yang dapat digunakan oleh user untuk membuat dan memelihara database. DBMS merupakan sistem perangkat lunak general-purpose yang menyediakan fungsi proses defining, constructing, manipulating, dan sharing untuk database pada berbagai user dan aplikasi. Contoh perangkat lunak DBMS yaitu, MySQL, Oracle, Microsoft Access, Interbase, Paradox, FoxBase dan lain-lain.

Tipe File dalam Database

Basis data dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, di antaranya sebagai berikut :
1.       File Induk (Master File)
Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan lagi menjadi :
·         File induk acuan (reference master file), yaitu file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya.
·         File induk dinamik (dynamic master file), yaitu file induk yang record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari unsur transaksi.
2.       File Transaksi (Transaction File)
File transaksi disebut juga sebagai file input (input file). File ini digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi.
3.       File Laporan (Report File)
File ini disebut juga sebagai file output (Output File), yaitu file yang berisi dengan informasi yang akan ditampilkan. File ini dibuat untuk mempersiapkan pembuatan suatu laporan dan biayanya dilakukan bila printer belum siap atau masih digunakan oleh proses yang lain.
4.       File Sejarah (History File
File sejarah disebut juga dengan nama file arsip (Archival File), yaitu file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi hingga data sekarang, dimana data tersebut disimpan untuk keperluan masa mendatang.
5.       File Pelindung (Backup File)
File pelindung merupakan salinan file-file yang masih aktif di basis data pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan atau pelindung bila file basis data yang aktif rusak atau hilang.
6.       File Kerja (Working File)
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temporary file) atau scrath file. File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memory selama proses akan dihapus bila proses telah usai.

Hirarki Data Dalam Database
Pengertian File, Record, Byte, Bit dan Field

Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :
  1. Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
  2. Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).
  3. Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field nama.  Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
  4. Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.
  5. File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti
  6. Database merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang diperlukan untuk mendukung operasi sistim informasi akademik.

Contoh Rancangan Database
Database SIA (Sistem Informasi Akademik)




Referensi

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2005. Database System A Practical Approach to Design, Implementation, and Management 4th Edition. Harlow: Pearson.
Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Khotijah, Siti.(2016). Desain Database Sistem Informasi Akademik Pada Lembaga Pendidikan Tinggi. Faktor Exacta 9(2): 154-165
Nugroho, Adi. (2011). Perancangan dan Impelementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI



Minggu, 11 Juni 2017

Sim 13, novi irnawati, hapzi ali, siklus hidup sistem, universitas mercu buana, 2017

Nama                                    : Novi Irnawati – 41814010070
Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 13
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Siklus Hidup Sistem – Minggu, 4  Juni 2017

Rapid Application Development / RAD

Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional
Kelebihan :
        RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
        Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.

Kekurangan :
        Tidak cocok untuk proyek skala besar.
        Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
        Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
        Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

Model prototyping

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
Kelebihan :
        Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
        Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
        Untuk digunakan secara standalone.
        Digunakan untuk memperluas SDLC.
        Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi

Kekurangan :
        Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
        Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
        Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
        Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
        Protype terlalu cepat selesai

Referensi
Pressman, R. (2010). Software engineering (7th ed.). New York: McGraw-Hill Higher Education.
Dennis, A., Roth, R., & Wixom, B. (2012). System Analysis and Design, Fifth Edition (5th ed.). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.


Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas mercu buana, 2017


Nama : Novi Irnawati – 41814010070
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 13
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Model Sistem Umum Perusahaan – Minggu, 28 Mei 2017

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

JENIS-JENIS MODEL :
1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

“MODEL SISTEM UMUM” 
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.



Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1. Arus material.
2. Arus personil.
3. Arus mesin.
4. Arus uang.
                 Informasi                                  Informasi





Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali
2. Sistem Konseptual, 
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka.
b. Sistem Lingkaran Tertutup.






Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.





Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.









DIMENSI – DIMENSI INFORMASI
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
1. Relevansi.
2. Akurasi.
3. Ketepatan waktu.
4. Kelengkapan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.
Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.
“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar”
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
1. Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.


Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :
1. Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4. Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.
Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.








Standar kinerja digunakan untuk manajemen dan pengolah informasi









Perubahan-perubahan dibuat dalam sistem fisik melalui arus keputusan

Arus Keputusan, data diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi, dan informasi diubah menjadi keputusan oleh manajer. Pengolah informasi dan manajer bekerja sama untuk mengubah data menjadi keputusan.

Model Sistem Umum Perusahaan









PENDEKATAN SISTEM
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan  masalah/Pemecah masalah 
   ( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

Sim 11, novi irnawati, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017

Nama                                    : Novi Irnawati – 41814010070
Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 11
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Implikasi Etis TI – Minggu, 21  May, 2017

Fenomena sosial pelanggaran dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet di tempat kerja
Fenomena sosial pelanggaran dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet di tempat kerja telah banyak terjadi, contoh2 kasus nya antara lain sebagai berikut
·         Dalam implementasi SI kerap terjadi penyelewengan dalam penggunaan sistem informasi untuk menguntungan diri sendiri dengan menginput data yang tidak 'benar', me-mark up data input terkait harga ke sistem untuk melakukan korupsi, menyebarkan data sistem informasi yang bersifat rahasia, masuk ke sistem informasi dengan meretas akun milik orang lain, dll.
·         Dalam pemanfaatan internet di tempat kerja juga rentan terjadi pelanggaran contohnya ada pada kasus ini, seorang pekerja melakukan hacking dengan menggunakan perangkat elektronik dan koneksi internet dari tempat kerjanya untuk mencuri data penting dari manajemen tingkat atas di perusahaan tempat ia bekerja, dari data curian tersebut, pelaku melakukan skema jual beli ilegal yang menguntungkan dirinya, kasusnya lengkapnya bisa di baca di link ini : http://money.cnn.com/2016/12/05/technology/expedia-hack-insider-trading-sec/
·         Selain itu di kantor juga kerap terjadi penggunaan internet untuk membuka situs-situs yang 'tidak pantas' saat sedang bekerja dengan menggunakan perangkat elektronik perusahaan dan koneksi internet perusahaan, maka itu sekarang perusahaan-perusahaan sudah banyak yang menggunakan aplikasi remote monitoring untuk perangkat elektronik yang digunakan karyawannya, serta dengan melakukan filtering dan blocking website yang dapat dikunjungi melalui jaringan internet perusahaan.


Dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet perusahaan tentu saja ada aturan, norma, etika dan kode etik yang harus dijadikan panduan dalam menggunakan sistem informasi dan juga dalam berinternet, dengan mengikuti etika dan aturan maka penggunaan sistem informasi dan internet dapat terjamin keamanannya, dalam hal privasi, akses, akurasi dan properti/kepemilikan dari suatu informasi. Kode etik dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet pada perusahaan yaitu :
·         menjaga integritas dari data yang beredar di sistem informasi maupun di internet
·         menjaga privasi dari data rahasia yang beredar di sistem informasi perusahaan
·         menjaga integritas data dalam sistem perusahaan
·         memperhatikan hal-hal terkait HAKI dalam pembangunan serta implementasi SI di perusahaan
·         mengikuti aturan dan instruksi dari perusahaan mengenai aturan berinternet dan dalam penggunaan SI dalam perusahaan.
·         menggunakan komputer dan internet dengan bertanggungjawab dan tidak melanggar norma serta aturan terkait implementasi sitem dan penggunaan internet

Masalah pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi si serta dalam pemakaian internet pada perusahaan
Kasus yang pada tahun 2016 menggemparkan eropa, seorang pekerja melakukan hacking dengan menggunakan perangkat elektronik dan koneksi internet dari tempat kerjanya untuk mencuri data penting dari manajemen tingkat atas di perusahaan tempat ia bekerja, dari data curian tersebut, pelaku melakukan skema jual beli ilegal yang menguntungkan dirinya, kasusnya lengkapnya bisa di baca di link ini : http://money.cnn.com/2016/12/05/technology/expedia-hack-insider-trading-sec/ hacking dan pencurian data seperti ini termasuk pelanggaran hukum dan pelakunya dapat dituntut atas perbuatannya. Selain melanggar hukum, perbuatan seperti ini juga termasuk melanggar moral dan etika, karena dengan melakukan tindak kejahatan seperti ini tentu saja tidak sesuai aturan dan kode etik seorang profesional. Aturan mengenai peretasan di Indonesia diatur di dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, atau UU ITE. Mereka yang melakukan peretasan dapat dijerat oleh Pasal 30 UU ITE. Pasal itu berisi tiga varian delik yang membuat peretas bisa dikenai hukum pidana, yakni dengan sengaja dan tanpa hak:
·         Mengakses komputer atau sistem elektronik,
·         Mengakses komputer atu sistem elektronik dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik,
·         Melampaui, menjebol, melanggar, sistem pengaman dari suatu komputer atau sistem elektronik untuk dapat mengakses komputer atau sistem elektronik tersebut.
·         Ancaman terhadap pelanggaran Pasal 30 UU ITE adalah pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 800 juta sesuai yang tertuang pada Pasal 51 ayat 1 UU ITE.

Referensi
Egan, M. (2016). Expedia IT guy made $300,000 by hacking own execs. CNNMoney. Retrieved 22 May 2017, from http://money.cnn.com/2016/12/05/technology/expedia-hack-insider-trading-sec/
Kadir, Abdul. (2012). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta : ANDI

Republik Indonesia. (2017). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008. Jdih.kominfo.go.id. Retrieved 22 May 2017, from https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/167/t/undangundang+nomor+11+tahun+2008+tanggal+21+april++2008