Sabtu, 13 Mei 2017

Sim 10, novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Nama                                 : Novi Irnawati – 41814010070
Mata Kuliah                       : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 10
Dosen Pengampu               : Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana
Kualitas Produk dan Jasa Sistem Informasi – Minggu, 13  May, 2017

Kualitas yang harus dimiliki dan di kuasai oleh seorang yang berprofesi dibidang Information Technology (IT), seperti System Analys, Programmer, web master dan lainnya yaitu sebagai berikut :
m  #1: Memahami teknologi sekarang dan teknologi yang akan muncul di masa mendatang
Seorang profesional IT harus memiliki skillset dan pengetahuan yang mendalam dan luas tentang teknologi informasi. Kemampuan ini bisa didapat melalui sertifikasi, pelatihan, training, pendidikan akademik, membaca literatur terkait perkembangan teknologi dll.
m  #2: Mendesain arsitektur teknis
Seorang profesional IT harus mampu membangun dan merancang arsitektur teknis dengan memahami prinsip desain arsitektur IT yang tepat. Dengan arsitektur teknis yang efektif dan berjalan dengan baik dapat menguntungkan dalam penggunaan dan biaya. Arsitektur teknis yang baik itu harus dapat menjadi dasar dalam pembangunan infrastruktur IT yang dibangun dengan waktu lebih cepat dan biaya leih sedikit, termasuk dalam pengembangan software juga.
m  #3: Mengintegrasikan Sistem
Teknologi memilki banyak tujuan, termasuk tujuan untuk otomatisasi proses. Dengan menggunakan sistem yang terintegrasi, setiap organisasi yang telah menggunakan sistem tersebut akan meningkatkan produkivitas melalui pergerakan data yang lebih baik dalam sistem yang terintegrasi
m  #4: Memahami praktik bisnis, pendekatan bisnis, organisasi, politik dan budaya bisnis.
Seorang profesional IT harus mampu memahami kondisi bisnis dimana tempat Ia akan melakukan kegiatan terkait IT, karena tiap organisasi/bisnis memiliki praktik, budaya, cara yang berbeda dalam proses bisnisnya. Faktor-faktor tersebut memegang peranan penting dalam pekerjaan seorang IT dalam suatu organisasi/bisnis tertentu.
m  #5: Manajemen proyek, perencanaan, skala prioritas dan pekerjaan administrasi.
Seorang profesional IT harus mampu membuat perencanaan dari apa yang akan dilakukan, dengan kemampuan ini dapat membantu dalam penyelesaian pekerjaan terkait IT seperti dalam proyek pembuatan SI, proyek instalasi infrastruktur IT, dll.
m  #6: Komunikasi dan kemampuan mendengarkan yang baik, untuk mengumpulkan informasi
Seorang profesional IT harus memiliki kemampuan komunikasi dan mendengarkan yang baik. Setiap Profesional IT sebenarnya adalah konsultan. Sebagai konsultan, memiliki tanggung jawab kepada pelanggan untuk memberikan nilai maksimal. Untuk melakukan hal itu berarti seorang profesional IT harus tahu bisnis pelanggan Anda, untuk mengetahuinya tentunya dibutuhkan kemampuan mendengarkan yang baik. Pelanggan berhak mengetahui apa yang mereka dapatkan dari uang yang mereka bayar, dan itu berarti seorang profesional IT harus secara proaktif dan teratur bertanya apa yang pelanggan inginkan.
m  #7: Fokus pada hasil akhir
Kompetensi lain yang sangat penting adalah kemampuan untuk mengeksekusi. Rencana bagus, tapi berbicara saja. Pada akhir hari, Seorang IT profesional harus memiliki sesuatu untuk usaha untuk ditunjukan kepada pelanggan. Cara yang baik untuk memulai adalah dengan mengetahui beberapa fakta penting tentang pelanggan, seperti siapa mereka dan apa yang mereka inginkan? Sebagai seorang profesional TI yang beroperasi secara konsultatif memiliki tanggung jawab untuk memberi tahu pelanggan, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman seorang profesional IT. Aturan 80-20 berlaku: 80 persen hasil dapat dicapai melalui 20 persen usaha, dan nilai inkremental di luar tingkat tersebut seringkali tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan.
m  #8: Kemampuan berfikir secara strategik
Dengan dunia yang semakin kompetitif, dan profesional TI saat ini harus membuktikan, setiap hari, bahwa mereka dapat menambahkan nilai taktis dan strategis dan menjadi milik dari perusahaan. Selama 10 tahun terakhir, perusahaan mulai menyadari pentingnya strategis TI dan melihat bahwa TI bukan hanya anak tiri backwater dari departemen akuntansi namun juga memberi nilai tambah di seluruh organisasi. Profesional TI adalah penyedia layanan, dan kita harus memikirkan diri kita sendiri seperti itu.
m  #9: Kemampuan untuk mempengaruhi dan membujuk
Profesional TI yang ahli dalam mempengaruhi orang lain hampir selalu menonjol sebagai produsen yang efektif, kompeten, dan terhormat. Jangan membuat kesalahan dengan berpikir kemampuan ini hanya dibutuhkan bagi manajer saja. Pengaruh dan persuasi adalah salah satu keterampilan utama yang mendorong lingkungan kerja kolaboratif
m  #10: Kemampuan untuk beradaptasi
Jika Anda memilih karir di bidang TI, berarti Anda juga memilih untuk menjadi agen perubahan. Profesi di bidang TI ini berubah dengan cepat dan mendalam, dan setiap profesional IT  harus menganggap serius tanggung jawab untuk berubah seiring dengan perkembangan. Bisnis akan terus berubah, suka atau tidak. Tekanan kompetitif, pendatang industri baru, pergantian manajemen, pergeseran strategi, pengembangan produk, dan sejumlah faktor lainnya merupakan hal-hal yang menyebabkan perubahan. Hampir tidak ada area di organisasi mana pun yang tidak tersentuh oleh teknologi, dan sebagai profesional yang bertanggung jawab, kita harus membantu dengan memimpin organisasi kita dalam menyesuaikan diri dengan perubahan itu.
                                                                                                                         
Dimensi kualitas produk yang tepat untuk produk Sistem Informasi, yaitu sebagai berikut :
1.            Dimensi Performance  atau biasa disebut kinerja.
Dimensi ini menyangkut karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut. Misalnya, jam tangan memiliki fungsi utama penunjuk waktu. Nnna sejauh mana jam tangan tersebut dapat memberi kita informasi mengenai waktu secara akurat. Dimensi performance ini merupakan hal terpenting bagi pelanggan dan hal terpenting bagi pelanggan adalah apakah kualitas produk menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau tidak? Apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar atau tidak. Itu yang terpenting.
2.            Dimensi Features dimensi yang menyangkut karakteristik pelengkap
Istilah lain dari dimensi ini adalah dimensi range and type of feature. Dimensi ini menyangkut kelengkapan fitur-fitur tambahan. Maksudnya, suatu produk selain punya fungsi utama, biasanya juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen. Misalnya, produk handphone, selain dapat digunakan untuk berkomunikasi lisan dan tulisan, juga banyak yang dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti dapat digunakan untuk membuat skedul, catatan, memiliki wungsi jam, penunjuk lokasi, kalkulator, permainan dan lain-lain. Jadi, selain fungsi utama dari suatu produk dan pelayanan, pelanggan sering kali tertarik pada kemampuan / keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan).
3.            Dimensi Keandalan (Reliability).
Dimensi ini menyangkut kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian. Artinya, apakah produk sering tidak dapat dioperasikan sesuai fungsi utama karena adanya masalah-masalah teknis ataukah lancar-lancar saja? Misalnya, produk smartphone BB, saat dihidupkan ternyata memerlukan waktu yang lama untuk setup dan sering prosesnya terhenti atau orang menyebutnya heng dan harus direset ulang. Atau motor baru sering macet saat digunakan. Masalah-masalah tersebut menyangkut dimensi reliabiliti.
4.            Dimensi Conformance atau kesesuaian.
Dimensi ini melihat kualitas produk dari sisi apakah bentuk, ukuran, warna, berat dan lain-lain sesuai dengan yang diinginkan dan apakah pengoperasiannya sesuai dengan standard tertentu ataukah tidak. Intinya, sejauh mana karakteristik disain dan operasi memenuhi standard.
5.            Dimensi daya tahan atau Durability.
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu. Tentunya dengan pola penggunaan dan perawatan yang masuk akal alias rasional. Misalnya, sepeda motor digunakan di jalan perkotaan, dengan perawatan tertentu akan dapat bertahan hingga misalnya 4 tahun.
6.            Dimensi Serviceability.
Ada yang menyebut dimensi ini dengan istilah yang lebih lengkap yakni dimensi maintainability dan servicability. Dimensi ini melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoperasian produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti. Jadi dimensi ini terkait dengan sejauh mana kemudahan produk untuk dapat dilakukan perawatan sendiri oleh penggunanya. Bila suatu barang, dalam hal perawatan membutuhkan perawatan khusus dan membutuhkan pihak ketiga, maka dapat dikatakan serviceability dari barang tersebut relatif rendah. Makin rendah lagi bila selain  membutuhkan pihak ketiga untuk merawatnya, pihak ketiga yang bisa merawat barang tersebut sulit dicari. Cerita yang lain terkait serviceability suatu barang, misalnya adalah apakah bila terjadi kerukan pada suatu komponen barang tersebut, maka komponen atau sparepart dari barang tersebut dapat dengan mudah diperoleh ataukah untuk mendapatkan sparepart tersebut harus dengan pengorbanan tertentu misalnya harus dilakukan dengan prosedur tertentu yang sedikit rumit, butuh waktu relatif lama untuk menunggu ketersediaannya, atau harus mencarinya di kota tertentu.
7.            Dimensi Estetika.
Istilah lain untuk menyebut dimensi ini adalah dimensi sensory characteristic. Dimensi ini melihat kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. Dimensi ini menyangkut keindahan, keserasian atau kesesuaian yang membuat enak dipandang, atau dirasakan sehingga memberikan suatu daya tarik tersendiri kepada konsumen.
8.            Dimensi Perceived, citra dan reputasi produk.
Sering disebut juga dimensi ethical profile dan image. Dimensi ini berbicara tentang kualitas dari sisi persepsi konsumen. Persepsi konsumen tersebut dapat terkait nama besar atau reputasi perusahaan, atau merek. Dari dimensi ini, kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk dan pelayanan

Peran yang penting dan strategis IT dalam  meningkatkan kualitas produk baik berupa jasa (termasuk jasa aplikasi Sistem Informasi itu sendiri) dan produk manufaktur lainnya.
Perkembangan teknologi informasi juga dirasakan membawa perubahan yang sangat berpengaruh terhadap berkembangannya dunia bisnis. Tingginya investasi dalam Teknologi Informasi dan hubungannya dengan produk dan layanan selama dua dekade ini akan berhasil jika gabungan dari keduanya dapat selaras dan saling mendukung. Keselarasan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis dapat berjalan dengan pengembangan sumberdaya dari teknologi informasi yang sejalan dengan proses bisnisnya Keberhasilan investasi Teknologi informasi ini dapat dicapai jika ada keselarasan antara Teknologi Informasi dan strategi yang kompetitif.
Agar keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis terwujud maka harus ada saling pengertian mempunyai visi yang sama antara eksekutif proses bisnis dengan eksekutif teknologi. Persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menetukan kemampuan perusahaan di dalam suatu industri untuk memperoleh keuntungan. Strategi merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan, atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan.

Referensi
Raymond McLeod, Jr. (2010). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.

Relkin, J. (2017). 10 essential competencies for IT pros - TechRepublic. TechRepublic. Retrieved 13 May 2017, from http://www.techrepublic.com/article/10-essential-competencies-for-it-pros/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar