Rabu, 12 April 2017

Artikel sim, novi irnawati, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt erajaya swasembada tbk, universitas mercu buana, 2017

Implementasi Sistem Informasi pada
PT. Erajaya Swasembada Tbk

Novi Irnawati
41814010070@student.mercubuana.ac.id
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Mercu Buana, Jakarta


ABSTRAK
PT. Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya Group) merupakan salah satu perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesoris, komputer, dan segala jenis gadget elektronik terbesar di Indonesia yang mulai mengembangkan sayap perusahaan dengan memanfaatkan perkembangan dunia teknologi informasi sebagai upaya untuk mencapai sasaran bisnisnya. Upaya tersebut dilakukan dengan digitalisasi operasional unit bisnis perusahaan menggunakan sistem informasi. Erajaya Group mengoperasikan jaringan teknologi informasi yang luas untuk mendukung kegiatan usahanya. Dalam artikel ini penulis akan membahas implementasi sistem informasi apa saya yang telah dilakukan oleh PT. Erajaya Swasembada Tbk.
Keyword :
Sistem Informasi, Implementasi Sistem Informasi, Digitalisasi, Erajaya, Erafone





1. PENDAHULUAN


Di zaman modern yang serba cepat ini, penggunaan sistem informasi berbasis komputer sudah menjadi kebutuhan utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu Perusahaan. Penggunaan sistem informasi yang terkomputerisasi dapat memberi banyak manfaat bagi perusahaan. Dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi, perusahaan dapat melakukan proses penyimpanan dan pemrosesan data dengan mudah, cepat, menjamin keamanan data, dan data dapat terorganisasi dengan baik sehingga mudah menemukan proses bisnis perusahaan dapat berlangsung dengan lancar.
            PT. Erajaya Swasembada Tbk merupakan salah satu perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik terbesar di Indonesia yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer dalam operasional perusahaan sehari-hari. Dengan unit usaha yang jumlahnya tidak sedikit, tentu saja PT. Erajaya Swasembada Tbk membutuhkan suatu sistem untuk membantu efektivitas proses bisnisnya. Maka itu, implementasi sistem informasi pada PT. Erajaya Swasembada Tbk dianggap menjadi faktor krusial bagi perkembangan perusahaan.
Dengan latar belakang tersebut, penulis memutuskan untuk menganalisa implementasi pada perusahaan tersebut. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas “Implementasi Sistem Informasi pada PT. Erajaya Swasembada Tbk”.  Penulis akan membahas mengenai implementasi sistem informasi pada PT. Erajaya Swasembada Tbk, manfaat dari implementasi sistem informasi, serta dampak yang dirasakan perusahaan setelah mengimplementasikan sistem informasi pada perusahaan.
2. METODE
Metode penelitian untuk penulisan artikel ilmiah ini menggunakan penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori dan data tertulis yang relevan dengan topik yang akan dibahas.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Sekilas tentang Erajaya
Didirikan pada tahun 1996, Erajaya Group adalah salah satu perusahaan distribusi dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi selular terbesar yang terintegras, dan juga salah satu perusahaan yang paling terpercaya dalam bisnis usahanya di Indonesia. Erajaya Group menjalankan kegiatan usaha distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular seperti telepon selular dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, serta gadget seperti komputer dan perangkat elektronik lainnya.
Erajaya Group berada di posisi teratas di dalam bidang usaha distribusi dan perdagangan ritel produk-produk telepon selular. Prestasi tersebut
tentunya tak lepas dari strategi distribusi dan ritel yang dikembangkan oleh Erajaya Group. Strategi-strategi yang dilakukan oleh Erajaya Group untuk menjadi perusahaan teratas dalam bidang usaha distribusi dan perdagangan ritel elektronik yaitu : (1) Portofolio brand partnership terlengkap baik dalam distribusi maupun ritel; (2) Perluasan jaringan distribusi dan inovasi ritel Erajaya Group; (3) Melakukan pengembangan konsep pameran baru, dan berpartisipasi aktif dalam berbagai event pameran besar; (4) Melakukan kerjasama pembentukan usaha patungan dengan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
3.2. Implementasi Sistem Informasi
       pada PT. Erajaya Swasembada
3.2.1. Digitalisasi Erajaya
Erajaya Group telah mengoperasikan jaringan teknologi informasi yang luas untuk mendukung kegiatan usahanya. Platform teknologi informasi Erajaya Group meliputi manajemen persediaan dan sistem pelacakan pendapatan, sistem yang terintegrasi dengan sistem operator jaringan selular untuk penjualan voucher elektronik dan jaringan pendukung bisnis yang standar.
Erajaya Group telah mengembangkan platform teknologi informasi berbasis Oracle untuk sebagian besar bisnisnya mulai tahun 2011. Platform ini menyediakan keterpaduan dalam penjualan dan manajemen gudang penyediaan dan kemampuan pelaporan keuangan yang terintegrasi. Sistem teknologi informasi juga memungkinkan Erajaya Group menghasilkan laporan indikator kinerja utama yang terkait dengan volume penjualan, yang disyaratkan oleh beberapa merek prinsipal. Erajaya Group juga telah mengembangkan sistem manajemen tenaga penjualan, yang memungkinkan pelacakan dari tim penjualan tersebut melalui Global Positioning System (GPS), serta pengecekan stok telepon selular dan pelacakan penjualan secara langsung (real time).
Erajaya Group mulai mengembangkan perusahaannya dengan memanfaatkan IT pada tahun 2011. Erajaya mulai mengembangkan sistem informasi perusahaan tahun 2011. Pengembangan sistem informasi pada Erajaya Group mulai berkembang dengan cepat pada tahun 2012. Ditandai pada tanggal 9 November 2012, Erajaya secara resmi mengakuisisi PT Azec Indonesia Management Services (AIMS) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan jasa sistem Teknologi Informasi, yang dapat menunjang platform Teknologi Informasi Perseroan. Implementasi Sistem Informasi pada Erajaya Group menggunakan sistem Azecsoft yang merupakan produk dari AIMS yang merupakan anak perusahaan Erajaya Group.
Selain digitalisasi pada aspek operasional perusahaan, transformasi sistem Human Resources (HR) menjadi Human Capital juga merupakan salah satu kunci sukses perusahaan dalam mengarungi samudera bisnis yang semakin ketat belakangan ini. PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya) melakukannya dengan digitalisasi sistem HR. Nilai investasinya tidak tanggung-tanggung, Rp 1,5 miliar.
Menurut Manager HR People Development Erajaya, Budi Hartono, transformasi digitalisasi HR ini terkait erat dengan pengembangan sumber daya manusia. Sehingga, karyawan lebih efektif dalam bekerja. Erajaya Group menggunakan provider dari ProInt dalam transformasi HR yang sudah disiapkan sejak 2013 dan mulai aktif setahun berikutnya.
Lewat platform web base ProInt, PT. Erajaya Swasembada Tbk melakukan perubahan yang signifikan. Ada dua modul yang dipakai yakni basic modul yang meliputi segala data karyawan mulai dari pembayaran gaji, pembayaran PPh, slip dan lainnya. Kedua, advance modul yang meliputi training, assessment, performance management, dan lainnya yang bisa dipantau sistem,” katanya.
Dampak positif yang dirasakan perusahaan setelah mengimplementasikan sistem informasi HR berbasis web ini dapat dilihat dari sisi model organisasi. Dari awalnya, sentralistik sesuai merek karena sebelumnya memang setiap merek punya organisasi sendiri termasuk leader dan tim. Saat ini, diubah dari merek menjadi area. Sehingga, perseroan tidak hanya fokus pada brand dan melupakan area yang perlu dikembangkan.
3.2.2. E-commerce
Penjualan ritel kepada konsumen juga dilakukan PT. Erajaya Swasembada Tbk melalui saluran penjualan eletronik atau e-commerce erafone.com sejak tahun 2011. Secara keseluruhan, erafone.com memuat data dan keterangan teknis dari ragam portofolio produk, promosi penjualan, panel keanggotaan online, pelayanan penjualan online dan keterangan mekanisme pembayaran, serta layanan customer care.
Dengan kerjasama bersama 13 bank, Erajaya Group memberikan kemudahan pembayaran dengan sistem transaksi non-tunai. Selain praktis, metode ini dapat memberikan prinsipal produk sebuah jaringan ritel berbiaya rendah. Erajaya Group menjamin keamanan seluruh sistem pemesanan dan pembayaran yang dilakukan melalui sistem integral dan dikembangkan oleh sistem pusat Teknologi Informasi dari Erajaya Group.
Pertumbuhan transaksi penjualan erajaya terus meningkat dengan adanya ecommerce erafone.com ini walaupun pada tahun 2013 sempat menurun karena Adanya aturan baru impor handset yang menyebabkan proses impor menjadi lebih lama, hal ini mengakibatkan adanya gangguan stock supply untuk penjualan, serta maraknya blackmarket yang bermunculan di tahun 2013.
Sebagai contoh pada  tahun 2012, transaksi penjualan perusahaan meningkat tajam. Jumlah penjualan neto naik sebesar 86,7% menjadi Rp12.883,6 miliar di tahun 2012, dibandingkan dengan jumlah penjualan neto sebesar Rp6.899,5 miliar di tahun 2011.
Peningkatan ini juga didorong oleh penggunaan erafone.com sebagai platform sistem penjualan PT. Erajaya Swasembada Tbk.
Gambar 1. Penjualan Neto 2011 -2012

Gambar 2. Penjualan Neto 2013-2015
Peningkatan tajam pada tahun 2011 ke tahun 2012 ini kemudian menempatkan ecommerce erafone.com di jajaran teratas oleh situs pemeringkat Alexa sebagai e-commerce penjualan telepon seluler paling sering dikunjungi pada tahun 2012.
Erajaya berencana untuk terus meningkatkan volume dan nilai penjualan e-commerce melalui kerjasama dengan prinsipal merek yang diturunkan melalui program seperti preorder atau paket cross-selling. Pengembangan erafone.com ini diharapkan dapat memperluas penawaran ragam produk dan layanan konten seluler seperti permainan, aplikasi dan musik melalui perangkat seluler.
4. KESIMPULAN
Penerapan sistem informasi di PT. Erajaya Swasembada Tbk membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Implementasi sistem informasi sangat membantu perusahaan dalam meraih tujuan bisnisnya. Implementasi sistem informasi pada Erajaya Group sudah dilaksanakan pada berbagai aspek perusahaan, mulai dari sistem informasi penjualan dengan ecommerce erafone.com, menerapkan erp azecsoft, hingga sistem informasi hr berbasis web. Berdasarkan penjelasan pada bagian hasil dan pembahasan dalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa implementasi SI pada perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, mengembangkan bisnis, dan membantu perusahaan dalam mencapai sasaran bisnisnya .
5. DAFTAR PUSTAKA
Erajaya. (2013). Annual Report PT. Erajaya Swasembada Tbk 2011 [Online] (available http://www.erajaya.com/web/images/filepdf/2013-09-17-143243.pdf diakses pada 10/04/2017)
Erajaya. (2013). Annual Report PT. Erajaya Swasembada Tbk 2012 [Online] (available http://www.erajaya.com/web/images/filepdf/2013-09-17-143312.pdf  diakses pada 10/04/2017)
Erajaya. (2014). Annual Report PT. Erajaya Swasembada Tbk 2013 [Online] (available http://www.erajaya.com/web/images/filepdf/2014-07-03-050208.pdf diakses pada 10/04/2017)
Erajaya. (2015). Annual Report PT. Erajaya Swasembada Tbk 2014 [Online] (available http://www.erajaya.com/web/images/filepdf/2015-05-26-105903.pdf diakses pada 10/04/2017)
Erajaya. (2016). Annual Report  PT. Erajaya Swasembada Tbk 2015 [Online] (available http://www.erajaya.com/web/images/filepdf/2016-08-04-163234.pdf diakses pada 10/04/2017)

Prahadi, Yeffrie Yundiarto. (2016)       Digitalisasi HR ala Erajaya [Online] (available : http://swa.co.id/swa/trends/management/digitalisasi-hr-ala-erajaya diakses pada 10/04/2017 18.05)

Minggu, 09 April 2017

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Information Resources Management, Universitas Mercu Buana, 2017

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Information Resources Management, Universitas Mercu Buana, 2017


Dengan seiringnya kemajuan zaman, penggunaan teknologi informasi telah mengubah distribusi, hubungan, sumber daya dan tanggung jawab manajer dalam suatu perusahaan/organisasi. Hal ini terjadi karena teknologi informasi dapat berperan sebagai teknologi enabling dalam mengelola proses cross-unctional maupun iterorganizational.

Teknologi Informasi memiliki peranan besar dalam perusahaan/organisasi karena dapat melengkapi manajer dengan informasi dan sumber daya komputer. Dengan demikian, data/informasi, hardware, software, networking dan personnil sistem informasi harus dipandang sebagai sumber daya yang harus dikelola sehingga penggunaan teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif dan menguntungkan secara operasional dan strategis bagi suatu perusahaan/organisasi.

Namun, pada praktiknya, sistem informasi tidak dimanfaatkan secara efektif dalam perusahaan/organisasi. Permasalahan yang sering dihadapi karena kurang efektifnya pemanfaatan sistem informasi di perusahaan/organisasi yaitu : response time rendah, system tidak kompatibel, personnel kesulitan mendapatkan data karena data dan system yang tidak terintegrasi, system sering down, dan berbagai permasalahan lainnya.

Dilihat dari penjelasan diatas, maka didapat suatu problem : Bagaimana perusahaan dapat mengelola Sumber Daya Informasi yang dimiliki supaya sistem informasi yang sudah diimplementasikan agar dapat berjalan dengan baik, user-friendly, dan aksesibilitasnya tinggi?

Solution : Hal diatas dapat diatasi dengan melakukan Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management)

Manajemen Sumber Daya Informasi / Information Resource Management (IRM) adalah istilah dalam bidang IT yang merujuk pada manajemen dari record atau informasi atau data sebagai suatu sumber daya. Hal ini dapat terkait dalam tujuan dan sasaran bisnis maupun pemerintahan.

Dalam IRM termasuk mengindentifikasi data sebagai sebuah aset, mengelompokannya adan menyediakan beberapa macam cara pengelolaan. Para ahli mendefinisikan IRM sebagai proses untuk mengelola siklus hidup dari sekelompok data, mulai dari penciptaannya hingga penggunaannya dalam arsitektur IT, dan hingga mengarsip dan penghancuran data tidak permanen. Istilah IRM ini dapat merujuk pada sumber daya software, peralatan dan material ataupun personnel yang terlibat dalam mengelola informasi dalam beragam fase penggunaan informasi.

Mengelola SDI, bukan lagi hanya sebatas mengelola database, yang dikelola bisa lebih besar lagi ruang lingkupnya.

Ada 3 pandangan berbeda menurut para ahli mengenai apa saja yang perlu dikelola dalam Manajemen Sumber daya Informasi :

1. Menurut Lytle(1988), dalam IRM yang perlu dikelola yaitu : data, hardware, software, information systems and services, serta personnel.

2. Menurut Schneyman (1985), IRM dapat diartikan sebagai manajemen dari sumber daya informasi (termasuk sumber daya manusia dan sumber daya fisik) yang berhubungan dengan support sistem (pengembangan, perbaikan, dan maintenance), dan pelayanan(pemrosesan, transformasi, distribusi, penyimpanan dan penerimaan) dari informasi.

3. Menurut Marchand and Horton (1986) harus dapat dibedakan antara information resources dengan information assets.

Information resources / Sumber Daya Informasi termasuk : information specialists; information technology; facilities like the library, the data processing department, and the information centre; and external information brokers.

Sedangkan Information assets / Aset Informasi, merupakan segala informasi formal milik suatu organisasi (data, informasi, literatur teknis), informasi terkait ekspertis (Hak atas kekayaan intelektual, pengetahuan dan pengalaman praktis dari pegawai), serta pengetahuan mengenai lingkungan organisasi (pengetahuan tentang situasi kompetisi, politik, ekonomi, dan sosial dar organisasi). Dilihat dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aset informasi menyangkut informasi itu sendiri, sedangkan sumber daya informasi adalah sarana yang memungkinkan untuk memperoleh informasi.



Pada dasarnya, Sumber Daya Informasi yang harus dikelola mencakup :

1. Data (database, basis pengetahuan, information, knowledge)

2. Hardware (sistem komputer, peripheral)

3. Software (software sistem, software aplikasi, prosedur)

4. Manusia (personnel, spesialis sistem informasi)

5. Network (media komunikasi, network support)

Dengan mengelola 5 hal diatas dengan baik, maka Sistem Informasi yang diimplementasikan dengan semaksimal mungkin karena ke 5 hal diatas merupakan komponen sistem informasi yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Bila semua komponen diatas dimanage dengan baik dan berjalan dengan lancar maka dapat dicapai sistem informasi yang efektif, efisien dan mudah untuk diakses.



Referensi

Anonim. (2017). Dimensions and Approaches of Information and Knowledge Management [Online]. http://www.tlu.ee/~sirvir/IKM/Dimensions_and_Approaches_of_IKM/information_resources_management.html (diakses 09-04-2017 12.20)

Anonim. (2017). IRM [Online]. https://www.techopedia.com/definition/7722/information-resource-management-irm (diakses 09-04-2017 11.21)

Anonim. (2017). Managing Information Resources.ppt [Online]. http://www.uvm.edu/~ral/bsad145/student/chapt7.nilson.ppt (diakses 09-04-2017 12.00)

Schlögl, C. (2005). Information and knowledge management: dimensions and approaches. Information Research: An International Electronic Journal, 10(4), n4. http://InformationR.net/ir/10-4/paper235.html (diakses 09-04-2017 12.47)

Sularik, Orinta. (2017). Managing Information Resources and Technology.pdf [Online]. http://www.wbi.msu.ac.th/file/744/doc_15.pdf  (diakses 09-04-2017 11.30)



SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Information Resources Management, Universitas Mercu Buana, 2017

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Information Resources Management, Universitas Mercu Buana, 2017


Dengan seiringnya kemajuan zaman, penggunaan teknologi informasi telah mengubah distribusi, hubungan, sumber daya dan tanggung jawab manajer dalam suatu perusahaan/organisasi. Hal ini terjadi karena teknologi informasi dapat berperan sebagai teknologi enabling dalam mengelola proses cross-unctional maupun iterorganizational.

Teknologi Informasi memiliki peranan besar dalam perusahaan/organisasi karena dapat melengkapi manajer dengan informasi dan sumber daya komputer. Dengan demikian, data/informasi, hardware, software, networking dan personnil sistem informasi harus dipandang sebagai sumber daya yang harus dikelola sehingga penggunaan teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif dan menguntungkan secara operasional dan strategis bagi suatu perusahaan/organisasi.

Namun, pada praktiknya, sistem informasi tidak dimanfaatkan secara efektif dalam perusahaan/organisasi. Permasalahan yang sering dihadapi karena kurang efektifnya pemanfaatan sistem informasi di perusahaan/organisasi yaitu : response time rendah, system tidak kompatibel, personnel kesulitan mendapatkan data karena data dan system yang tidak terintegrasi, system sering down, dan berbagai permasalahan lainnya.

Dilihat dari penjelasan diatas, maka didapat suatu problem : Bagaimana perusahaan dapat mengelola Sumber Daya Informasi yang dimiliki supaya sistem informasi yang sudah diimplementasikan agar dapat berjalan dengan baik, user-friendly, dan aksesibilitasnya tinggi?

Solution : Hal diatas dapat diatasi dengan melakukan Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management)

Manajemen Sumber Daya Informasi / Information Resource Management (IRM) adalah istilah dalam bidang IT yang merujuk pada manajemen dari record atau informasi atau data sebagai suatu sumber daya. Hal ini dapat terkait dalam tujuan dan sasaran bisnis maupun pemerintahan.

Dalam IRM termasuk mengindentifikasi data sebagai sebuah aset, mengelompokannya adan menyediakan beberapa macam cara pengelolaan. Para ahli mendefinisikan IRM sebagai proses untuk mengelola siklus hidup dari sekelompok data, mulai dari penciptaannya hingga penggunaannya dalam arsitektur IT, dan hingga mengarsip dan penghancuran data tidak permanen. Istilah IRM ini dapat merujuk pada sumber daya software, peralatan dan material ataupun personnel yang terlibat dalam mengelola informasi dalam beragam fase penggunaan informasi.

Mengelola SDI, bukan lagi hanya sebatas mengelola database, yang dikelola bisa lebih besar lagi ruang lingkupnya.

Ada 3 pandangan berbeda menurut para ahli mengenai apa saja yang perlu dikelola dalam Manajemen Sumber daya Informasi :

1. Menurut Lytle(1988), dalam IRM yang perlu dikelola yaitu : data, hardware, software, information systems and services, serta personnel.

2. Menurut Schneyman (1985), IRM dapat diartikan sebagai manajemen dari sumber daya informasi (termasuk sumber daya manusia dan sumber daya fisik) yang berhubungan dengan support sistem (pengembangan, perbaikan, dan maintenance), dan pelayanan(pemrosesan, transformasi, distribusi, penyimpanan dan penerimaan) dari informasi.

3. Menurut Marchand and Horton (1986) harus dapat dibedakan antara information resources dengan information assets.

Information resources / Sumber Daya Informasi termasuk : information specialists; information technology; facilities like the library, the data processing department, and the information centre; and external information brokers.

Sedangkan Information assets / Aset Informasi, merupakan segala informasi formal milik suatu organisasi (data, informasi, literatur teknis), informasi terkait ekspertis (Hak atas kekayaan intelektual, pengetahuan dan pengalaman praktis dari pegawai), serta pengetahuan mengenai lingkungan organisasi (pengetahuan tentang situasi kompetisi, politik, ekonomi, dan sosial dar organisasi). Dilihat dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aset informasi menyangkut informasi itu sendiri, sedangkan sumber daya informasi adalah sarana yang memungkinkan untuk memperoleh informasi.



Pada dasarnya, Sumber Daya Informasi yang harus dikelola mencakup :

1. Data (database, basis pengetahuan, information, knowledge)

2. Hardware (sistem komputer, peripheral)

3. Software (software sistem, software aplikasi, prosedur)

4. Manusia (personnel, spesialis sistem informasi)

5. Network (media komunikasi, network support)

Dengan mengelola 5 hal diatas dengan baik, maka Sistem Informasi yang diimplementasikan dengan semaksimal mungkin karena ke 5 hal diatas merupakan komponen sistem informasi yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Bila semua komponen diatas dimanage dengan baik dan berjalan dengan lancar maka dapat dicapai sistem informasi yang efektif, efisien dan mudah untuk diakses.



Referensi

Anonim. (2017). Dimensions and Approaches of Information and Knowledge Management [Online]. http://www.tlu.ee/~sirvir/IKM/Dimensions_and_Approaches_of_IKM/information_resources_management.html (diakses 09-04-2017 12.20)

Anonim. (2017). IRM [Online]. https://www.techopedia.com/definition/7722/information-resource-management-irm (diakses 09-04-2017 11.21)

Anonim. (2017). Managing Information Resources.ppt [Online]. http://www.uvm.edu/~ral/bsad145/student/chapt7.nilson.ppt (diakses 09-04-2017 12.00)

Schlögl, C. (2005). Information and knowledge management: dimensions and approaches. Information Research: An International Electronic Journal, 10(4), n4. http://InformationR.net/ir/10-4/paper235.html (diakses 09-04-2017 12.47)

Sularik, Orinta. (2017). Managing Information Resources and Technology.pdf [Online]. http://www.wbi.msu.ac.th/file/744/doc_15.pdf  (diakses 09-04-2017 11.30)




Sabtu, 01 April 2017

Sim, novi irnawati, hapzi ali, sim sebagai keunggulan kompetitif perusahaan, universitas mercu buana, 2017

Nama    : Novi Irnawati                  Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM       : 41814010070                    Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 5
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM
Sabtu, 1  April 2017

Sistem Informasi sebagai Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Penggunaan TI dan SI dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan penggunaan TI dan SI dapat membantu perusahaan untuk memangkas biaya bisnis, membedakan dan berinovasi dalam produk dan layanannya, meningkatkan pertumbuhan, mengembangkan aliansi, mengunci pelanggan dan pemasok, membuat biaya switching, meningkatkan hambatan masuk, dan meningkatkan investasi di sumber daya TI. Dengan demikian, teknologi informasi dapat membantu bisnis mendapatkan keuntungan kompetitif dalam hubungan dengan pelanggan, pemasok, pesaing, pendatang baru, dan produsen produk pengganti.
Sistem Informasi dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan karena dapat memiliki peran besar dalam bisnis, yaitu sebagai berikut :
·         Men-support of Proses Bisnis dan Operasional perusahaan. SI dapat membantu proses bisnis dan operasional perusahaan. Contohnya : di zaman modern sekarang ini semua supermarket sudah menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu operasional dan proses bisnisnya, karena sistem informasi dapat merekam pembelian yang dilakukan customer, memanage inventory, untuk menghhitung penggajian pegawai, sebagai alat hitung keuangan, dll.
·         Men-support Pengambilan Keputusan. Information systems juga dapat menolong manager perusahaan untuk mengambil keputusan bisnis. Contohnya : keputusan tentang barang apa saja yang harus distock secara banyak karena banyak peminatnya, produk apa yang harus discontinue karena kurang peminat, dll. Fungsi ini bisa didapat dengan DSS yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Berbasis Komputer. Hal ini tidak hanya berfungsi untuk mengambil keputusan tetapi juga untuk membantu manager untuk mencari cara meningkatkan keunggulan terhadap pesaing lain.
·         Men-support Strategi untuk Keunggulan Kompetitif Perusahaan. Meningkatkan keunggulan strategis dibanding kompetitor membutuhkan aplikasi dari IT yang inovatif. Contohnya : Uber, Go-Jek, dan Grab, ketiga usaha ini memanfaatkan IT sebagai keunggulan kompetitif dibanding usaha transportasi lainnya seperti taxi bluebird, express, dll. Mereka memanfaatkan teknologi online sebagai metode pemesanan taksi mereka. Uber, Go-jek dan Grab mendapat tanggapan positif dari masyarakat, banyak masyarakat yang cenderung lebih suka untuk menggunakan transportasi online seperti Uber, Go-Jek, dan Grab dibanding transportasi umum biasa seperti taksi, ojek dan angkot karena lebih praktis dan murah. Hal ini menyebabkan pengguna transportasi umum biasa berkurang. Karena berkurangnya pengguna transportasi umum biasa, hal ini menyebabkan pemasukan supir transportasi umum berkurang, sehingga pada tahun 2016 dan tahun 2017 ini ada beberapa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh supir angkutan umum (angkot dan taksi) di bebeberapa kota di Indonesia, karena para supir kendaraan umum ini merasa penghasilannya terancam oleh maraknya transportasi online.

Competitive Force and Strategies dengan 6 dimensinya:

Definisi

Competitive Force merupakan faktor yang mempengaruhi posisi kompetitif dari sebuah perusahaan dalam suatu industri atau pasar. kekuatan kompetitif meliputi (1) daya tawar pembeli dan pemasok, (2) ancaman pendatang baru, dan (3) persaingan di antara perusahaan yang ada. [1]
Competitive Strategy merupakan rencana aksi jangka panjang yang dirancang untuk membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif atas rivalnya. Jenis strategi sering digunakan dalam kampanye iklan oleh entah bagaimana mendiskreditkan produk atau jasa kompetisi. Strategi kompetitif yang penting untuk perusahaan bersaing di pasar yang sangat jenuh dengan alternatif bagi konsumen.[2]

Competitive Force and Strategies :




A.Cost Leadership Strategy
Menjadi produsen low-cost dari suatu produk dan jasa di industri atau dengan mencari cara untuk membantu pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya pesaing. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Menggunakan IT untuk secara substansial mengurangi cost dari proses bisnis
·         Menggunakan IT untuk mengurangi cost dari supplier atau customer

B. Differentiation Strategy
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan jasa perusahaan dari para pesaing atau mengurangi keuntungan diferensiasi pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen atau ceruk pasar tertentu.  Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Mengembangkan fitur IT baru untuk membedakan produk dan jasa dari pesaing
·         Menggunakan fitur IT untuk mengurangi keunggulan yanga berbeda dari kompetitor
·         Menggunakan fitur IT sebagai fokus produk dan jasa pada pangsa pasar terpilih

C. Innovation Strategy.
Menemukan cara baru melakukan bisnis. Strategi ini mungkin melibatkan mengembangkan produk dan layanan yang unik atau memasuki pasar unik atau ceruk pasar. Hal ini juga dapat melibatkan membuat perubahan radikal terhadap proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan yang begitu berbeda dari cara bisnis telah dilakukan dengan cara mengubah struktur dasar industri. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Membuat produk dan jasa baru yang di dalamnya terdapat komponen IT
·         Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar dengan pertolongan IT
·         Membuat perubahan radikal terhadap proses bisnis dengan IT yang dapat mengurangi cost secara besar-besaran, meningkatkan kualitas, efisiensi dan customer service serta mempecepat waktu pengiriman produk dan jasa ke pasar.

D. Growth Strategies
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, diversifikasi ke produk dan layanan baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan layanan terkait. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Menggunakan IT untuk memanage pengembangan bisnis tingkat regional maupun global
·         Menggunakan IT untuk memberi variasi dan mengintegrasikan dengan produk dan jasa lainnya.

E. Alliance Strategies
Membangun hubungan bisnis baru dan aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini termasuk merger, akuisisi, joint ventures, pembentukan perusahaan virtual, atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara bisnis dan mitra dagangnya. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Menggunakan IT untuk membuat organisasi virtual untuk business partner perusahaan
·         Mengembangkan Sistem Informasi Interenterprise yang terhubungn dengan internet dan extranet, yang mampu mndukung hubungan bisnis strategis dengan customer, supplier, dll.

F. Other Strategies
Ada banyak inisiatif strategis yang tersedia untuk sebuah perusahaan di samping lima strategi dasar diatas. Mari kita lihat beberapa strategi kunci yang juga dapat diimplementasikan dengan teknologi informasi. Aplikasi strategi ini yaitu dengan mengunci pelanggan atau pemasok, membangun biaya switching, meningkatkan hambatan masuk, dan memanfaatkan investasi di bidang teknologi informasi.
Investasi dalam teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis untuk menjamin pelanggan dan pemasok (dan mencegah pesaing) dengan membangun hubungan baru yang berharga dengan mereka. Hubungan bisnis ini dapat menjadi begitu berharga untuk pelanggan atau pemasok karena dapat mencegah mereka untuk beralih ke perusahaan pesaing atau juga dapat mengintimidasi mereka untuk menerima pengaturan bisnis kurang menguntungkan.
Upaya awal untuk menggunakan teknologi sistem informasi dalam hubungan ini difokuskan pada secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dan pemasok dalam kegiatan distribusi, pemasaran, penjualan, dan layanan perusahaan. proyek lebih baru mencirikan bergerak ke arah penggunaan yang lebih inovatif teknologi informasi. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :
·         Mengembangkan sistem informasi interenterprise yang nyaman dan efisien untuk menciptakan switcching cost yang me-lock-in customer dan supplier
·         Membuat investasi besar untuk aplikasi IT yang lebih maji yang dapat membangun barrier untuk pesaing dalam memasuki industri yang sama.
·         Melibatkan komponen IT dalam produk dan jasa sebagai pengganti produk dan jasa kompetitor yang lebih sulit
·         Investasi secara maksimal dalam Sistem Informasi, SDM, Hardware, Software, Database, Network untuk penggunaan operasional

Contoh  Perusahaan yang Mengaplikasikan  5 Dimensi Competitive Force and Strategies menggunakan IT dan IS beserta Manfaatnya


Referensi

Daftar Pustaka

O'Brien, James A., and George M. Marakas. Management Information Systems (10th Edition). global ed. New York, NY: McGraw-Hill/Irwin, ©2011.

Catatan Kaki

[1] competitive forces. BusinessDictionary.com. Retrieved March 27, 2017, from BusinessDictionary.com website: http://www.businessdictionary.com/definition/competitive-forces.html
[2]       competitive strategy. BusinessDictionary.com. Retrieved March 26, 2017, from BusinessDictionary.com website: http://www.businessdictionary.com/definition/competitive-strategy.html