Senin, 27 Maret 2017

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Computer Based Information Systems, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama     : Novi Irnawati                   Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM       : 41814010070                 Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                    : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 4
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM
Senin, 27  Maret, 2017

Computer Based Information System

Sistem informasi berbasis komputer atau computer based information system (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung penggambilan keputusan, koordinasi, dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Sistem informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan kebutuhan dari manajemen.
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS : Computer Based Information System) memiliki sub-sub sistem:
  • a.       Sistem Informasi Manajemen (SIM)
  • b.      Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
  • c.       Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
  • d.      Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
  • e.      Otomatisasi Kantor (OA) dan Artificial Intelligent (AI)

Fokus Computer Based Information System (evolusi CBIS)

A. Fokus awal pada data
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .
B. Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
C. Fokus revisi pada pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Spesifikasi DSS :
  • Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
  • Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
  • Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
  • Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
  • Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
  • Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
  • Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
  • Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.

D. Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.
E. Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Manfaat Computer Based Information System

1. Kecepatan proses input dan ouput data
Dengan menggunakan sistem informasi berbasis komputer, kecepatan input data untuk diproses tentu dapat dilakukan dengan lebih cepat jika dibandingkan dengan menulis langsung dengan manual. Dengan input yang cepat akan menghasilkan output yang cepat pula. Kecepatan proses sangat berpengaruh dalam pengolahan data, karena informasi tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilakn keputusasn dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.[1]
2. Informasi yang dihasilkan lebih akurat
Penggunaan sistem informasi akan dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dibandingkan dengan pengolahan data tanpa menggunakan sistem informasi. Informasi yang akurat maksudnya adalah informasi yang tidak bias, tidak menyesatkan, tidak ada kesalahan dan jelas dalam menceritakan maksudnya. [1]

Komponen Computer Based Information System

Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS/Computer Based Information Systems) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :
  1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data. Contoh : komputer, monitor, scanner, printer, dll.
  2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. Contoh : software seperti Microsoft Word, Software Pengolah database dll.
  3. Database, yaitu sekumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
  4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antar pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama dalam suatu jaringan kerja yang efektif. Contoh : internet, sambungan LAN, telepon, handphone.
  5. Manusia yaitu personnel dari sistem informasi. Contoh : manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
  6. Prosedur yaitu tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Contoh : Standard Operation Procedure/SOP, kebijakan perusahaan, dll

Referensi

Daftar Pustaka

Anonim. (2017). “1.2 Computer-Based Information Systes” [Online]. (Diakses dari : http://csbapp.uncw.edu/mis213/01/1-2.html pada 27 Maret 2017 pukul 12.38)
Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. (2015). “Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen” [Online]. (Diakses dari :  https://books.google.co.id/books?id=RCoQCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false pada 27 Maret 2017 pukul 11.17)
Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. (2016). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML” [Online]. (Diakses dari : https://books.google.co.id/books?id=2SU3DgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false  pada 27 Maret 2017 pukul 13.57)

Catatan Kaki

  1. Teguh Wahyono, Membuat Sendiri Aplikasi Dengan Memanfaatkan Barcode, Jakarta, 2010, hal 76


sim, novi irnawati, hapzi ali, computer based information systems
sim novi irnawati hapzi ali computer based information systems
sim, novi, hapzi ali, computer based information systems
sim novi hapzi ali computer based information systems

Senin, 20 Maret 2017

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, Sistem Inteligen Semu, Universitas Mercu Buana, 2017

Untuk mendownload paper ini bisa ke link SlideShare ini

SIM, Novi, Hapzi Ali, Sistem Inteligen Semu / Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama    : Novi Irnawati                  Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM       : 41814010070                    Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 3
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM

Senin, 20  Maret, 2017
Sistem Inteligen Semu
Sistem Inteligen Semu atau Artificial Intelligence adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh H.A. Simon [1987]. Artificial intelligence merupakan kawasan penelitian, aplikasi untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Rich and Knight [1991] mendefinisikan Sistem Intilegen Semu sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Tujuan Sistem Inteligen Semu
Ada tiga tujuan artificial intelligence, yaitu
-          membuat komputer lebih cerdas
-          mengerti tentang kecerdasan
-          membuat mesin lebih berguna
Dan yang dimaksud kecerdasan dalam hal ini adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergast, 1994).

Manfaat Sistem Inteligen Semu
Sistem inteligen semu sudah lazim digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari bidang industri, kesehatan, militer, dll. Secara umum manfaat Sistem Inteligen Semu yaitu : Menggantikan peran manusia dalam melakukan pekerjaan yang sifatnya rumit, butuh ketelitian dan berulang-ulang, dalam berbagai penggunaan dan bidang.
Karena manfaatnya yang sangat banyak dalam berbagai bidang, kecerdasan buatan juga sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ada juga aplikasi untuk perangkat mobile yang menggunakan sistem intelligen semu, mulai dari aplikasi kesehatan, pengenal jarak, voice lock, face detection, hingga aplikasi chatting dengan ai.
Salah satu aplikasi Sistem Intelligen Semu yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Aplikasi SimSimi
Siapa yang tidak kenal dengan robot chatting yang satu ini? Simsimi merupakan robot imut yang memiliki kecerdasan buatan, ada saja hal-hal lucu yang diucapkan oleh simsimi pada saat kita chatting dengannya. karena kelucuannya tersebut membuat banyak pengguna smartphone tertarik menggunakan aplikasi simsimi sebagai sarana hiburan, pada aplikasi tersebut robot cerdas yang imut ini dapat kita ajarkan kata-kata kepada simsimi. Aplikasi simsimi tersedia diberbagai platform sistem operasi salah satunya android.

Sub Sistem dari Sistem Inteligen Semu
-          Sistem Pakar (Expert Systems)
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan yang spesifik, area aplikasi yang kompleks untuk bertindak sebagai konsultan
ahli untuk pengguna akhir.
Kecerdasan buatan yang ditanamkan pada sistem pakar memungkinkan computer memiliki pola pikir dan penalaran sebagaimana layaknya seorang ahli dalam mengambil keputusan atau menganalisa suatu masalah.
-          Natural Language Processing
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
-          Pengenalan Ucapan (Speech Recognition)
Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
-          Robotika dan Sistem Sensor (Robotics and Sensory Systems)
-          Computer Vision
Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambaratau obyek-obyek tampak melalui komputer.
-          Intelligent Computer-Aided Instruction
Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
-          Machine Learning
Merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) yang membahas mengenai pembangunan sistem yang berdasarkan pada data.
-          Game Playing
Game playing (permainan game) merupakan bidang AI yang sangat populer berupa permainan antara manusia melawan mesin yang memiliki intelektual untuk berpikir seperti pada saat memainkan game catur atau geame lain yang melawan AI.
.
Karakteristik dari Sistem Inteligen Semu
Dibawah ini merupakan karakteristik Sistem Inteligen Semu yang berbeda dibandingkan dengan kecerdasan alamiah yaitu sebagai berikut :
1.       Lebih permanen
2.       Memudahkan dalam duplikasi dan penyebaran
3.       Relatif lebih murah
4.       Konsisten dan teliti
5.       Dapat didokumentasi
6.       Dapat mengerjakan beberapa tugas sengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

Referensi
Kusrini. (2006). “Sistem Pakar Teori dan Aplikasi” [Online]. (Diakses dari : https://books.google.co.id/books?id=MocuEV7C96YC&pg=PA3&dq=kecerdasan+buatan&hl=id&sa=X&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=kecerdasan%20buatan&f=false pada 18 Maret 2017 pukul 15.53)

Anonim. (2017). “Sekilas Tentang Kecerdasan Buatan” [Online]. (Diakses dari: http://hack.spyrozone.net/0163_Sekilas_Tentang_Kecerdasan_Buatan_by_SPYRO_KiD_WWW.SPYROZONE.TK_05_November_2006.html pada 18 Maret 2017 pukul 15.14)

SIM, Novi, Hapzi Ali, Sistem Inteligen Semu, Universitas Mercu Buana, 2017

Untuk mendownload paper ini bisa ke link SlideShare ini

SIM, Novi, Hapzi Ali, Sistem Inteligen Semu / Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama    : Novi Irnawati                  Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM       : 41814010070                    Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 3
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM

Senin, 20  Maret, 2017
Sistem Inteligen Semu
Sistem Inteligen Semu atau Artificial Intelligence adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh H.A. Simon [1987]. Artificial intelligence merupakan kawasan penelitian, aplikasi untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Rich and Knight [1991] mendefinisikan Sistem Intilegen Semu sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Tujuan Sistem Inteligen Semu
Ada tiga tujuan artificial intelligence, yaitu
-          membuat komputer lebih cerdas
-          mengerti tentang kecerdasan
-          membuat mesin lebih berguna
Dan yang dimaksud kecerdasan dalam hal ini adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergast, 1994).

Manfaat Sistem Inteligen Semu
Sistem inteligen semu sudah lazim digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari bidang industri, kesehatan, militer, dll. Secara umum manfaat Sistem Inteligen Semu yaitu : Menggantikan peran manusia dalam melakukan pekerjaan yang sifatnya rumit, butuh ketelitian dan berulang-ulang, dalam berbagai penggunaan dan bidang.
Karena manfaatnya yang sangat banyak dalam berbagai bidang, kecerdasan buatan juga sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ada juga aplikasi untuk perangkat mobile yang menggunakan sistem intelligen semu, mulai dari aplikasi kesehatan, pengenal jarak, voice lock, face detection, hingga aplikasi chatting dengan ai.
Salah satu aplikasi Sistem Intelligen Semu yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Aplikasi SimSimi
Siapa yang tidak kenal dengan robot chatting yang satu ini? Simsimi merupakan robot imut yang memiliki kecerdasan buatan, ada saja hal-hal lucu yang diucapkan oleh simsimi pada saat kita chatting dengannya. karena kelucuannya tersebut membuat banyak pengguna smartphone tertarik menggunakan aplikasi simsimi sebagai sarana hiburan, pada aplikasi tersebut robot cerdas yang imut ini dapat kita ajarkan kata-kata kepada simsimi. Aplikasi simsimi tersedia diberbagai platform sistem operasi salah satunya android.

Sub Sistem dari Sistem Inteligen Semu
-          Sistem Pakar (Expert Systems)
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan yang spesifik, area aplikasi yang kompleks untuk bertindak sebagai konsultan
ahli untuk pengguna akhir.
Kecerdasan buatan yang ditanamkan pada sistem pakar memungkinkan computer memiliki pola pikir dan penalaran sebagaimana layaknya seorang ahli dalam mengambil keputusan atau menganalisa suatu masalah.
-          Natural Language Processing
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
-          Pengenalan Ucapan (Speech Recognition)
Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
-          Robotika dan Sistem Sensor (Robotics and Sensory Systems)
-          Computer Vision
Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambaratau obyek-obyek tampak melalui komputer.
-          Intelligent Computer-Aided Instruction
Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
-          Machine Learning
Merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) yang membahas mengenai pembangunan sistem yang berdasarkan pada data.
-          Game Playing
Game playing (permainan game) merupakan bidang AI yang sangat populer berupa permainan antara manusia melawan mesin yang memiliki intelektual untuk berpikir seperti pada saat memainkan game catur atau geame lain yang melawan AI.
.
Karakteristik dari Sistem Inteligen Semu
Dibawah ini merupakan karakteristik Sistem Inteligen Semu yang berbeda dibandingkan dengan kecerdasan alamiah yaitu sebagai berikut :
1.       Lebih permanen
2.       Memudahkan dalam duplikasi dan penyebaran
3.       Relatif lebih murah
4.       Konsisten dan teliti
5.       Dapat didokumentasi
6.       Dapat mengerjakan beberapa tugas sengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

Referensi
Kusrini. (2006). “Sistem Pakar Teori dan Aplikasi” [Online]. (Diakses dari : https://books.google.co.id/books?id=MocuEV7C96YC&pg=PA3&dq=kecerdasan+buatan&hl=id&sa=X&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=kecerdasan%20buatan&f=false pada 18 Maret 2017 pukul 15.53)

Anonim. (2017). “Sekilas Tentang Kecerdasan Buatan” [Online]. (Diakses dari: http://hack.spyrozone.net/0163_Sekilas_Tentang_Kecerdasan_Buatan_by_SPYRO_KiD_WWW.SPYROZONE.TK_05_November_2006.html pada 18 Maret 2017 pukul 15.14)

Sabtu, 11 Maret 2017

SIM, Novi, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017

Untuk mendownload paper ini via SlideShare bisa dengan mengklik ini

Nama    : Novi Irnawati                  Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM       : 41814010070                    Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                        : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 2
Dosen Pengampu            : Prof. Dr. Hapzi, MM

Sabtu, 11 Maret, 2017
Konsep Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan yang dampaknya pada masa mendatang belum diketahui secara pasti. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan memilih suatu alternatif pilihan yang dinilai memiliki banyak kelebihan dan sedikit kekurangan jika dibandingkan dengan alternatif pilihan yang lainnya, serta alternatif pilihan tersebut juga sesuai dengan kondisi terkait pada saat pengambilan keputusan dilakukan.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting bagi suatu bisnis dan organisasi. Dengan memilih keputusan yang tepat, suatu bisnis dan/atau organisasi dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan efisien supaya bisnis dan/atau organisasi mampu mencapai tujuannya.
Supaya dapat mengambil keputusan yang efektif, seorang pengambil keputusan harus mampu memprediksi hasil dan efek dari beberapa alternatif pilihan yang tersedia, dan seorang pengambil keputusan juga harus mampu untuk menganalisis pilihan yang mana yang paling cocok diterapkan pada situasi saat itu.

Jenis Keputusan dalam proses pengambilan keputusan
a.       Keputusan Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang harus mengikuti prosedur tertentu dalam penentuannya dan bersifat rutin.
b.      Keputusan Tak Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang dalam penentuannya memiliki prosedur dan peraturan yang belum lengkap, sehingga prosedur yang harus diikuti jadi tidak jelas.
c.       Keputusan Semi-Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang sebagian prosedur pengambilan keputusannya dapat ditentukan, namun tidak cukup untuk memastikan keputusan. Mengenai masalah khusus. Membutuhkan intuisi untuk memecahkan masalah. Dan keputusan ini diambil untuk masalah kompleks yang terjadi sesekali.

Tiga istilah yang berhubungan dengan hasil dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a.       Kepastian yaitu pengetahuan yang lengkap dan akurat mengenai hasil tiap pilihan. Hanya ada suatu hasil untuk setiap pilihan.
b.      Resiko yaitu hasil yang mungkin timbul dapat diidentifikasi, dan suatu kemungkinan peristiwa dapat dilekatkan pada masing-masing hasil.
c.       Ketidakpastian yaitu beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi tak ada pengetahuan mengenai kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada masing-masing hasilnya.
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan pengambilan keputusan, yaitu :
1.       Sistem Keputusan Tertutup dan Terbuka

a.       Sistem Keputusan Tertutup
Sistem Keputusan Tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
-          Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing masing.
-          Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
-          Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan/kegunaan
Dalam keputusan model tertutup, komputer dalam Sistem Informasi Manajemen bertindak sebagai sebuah alat penghitung untuk bisa menghitung hasil optimum.

b.      Sistem Keputusan Terbuka
Sistem Keputusan Terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
-          Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
-          Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
-          Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.
Dalam sistem keputusan terbuka, komputer dalam Sistem Informasi Manajemen bertindak sebagai pembantu bagi pengambilan keputusan dalam menghitung, menyimpan, mencari kembali, menganalisis data dan sebagainya. Perancangan tersebut memungkinkan manusia pengambil keputusan mengalokasikan tugas bagi dirinya atau pada komputer.

2.       Keputusan dapat berdasarkan kemampuan organisasi atau individu untuk mengadakan prarencana atas proses pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

a.       Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang dapat dispesifikasikan sebelumnya sebagai seperangkat aturan atau prosedur keputusan.
b.      Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terjadi hanya satu kali atau berubah setiap saat diperlukan. Keputusan dalam suatu sistem keputusan terbuka adalah tidak terprogram karena tidak mungkin menspesifikasikan sebelumnya semua faktor

Untuk setiap model dalam pengambilan keputusan, persyaratan datanya berlainan, penyajiannya juga berbeda, dan masukan keputusan dari manusia pengambil keputusannya juga tidak sama.
Terbatasnya pengambil keputusan dalam organisasi dan juga  efisiensi relatif dari pengambilan keputusan yang dilakukan manusia yang berarti bahwa SIM (lebih spesifik lagi : DSS/SPK) harus memprogram sebanyak mungkin keputusan.
Bila keputusan tidak dapat sepenuhnya diprogram dalam sim, maka yang dapat dilakukan pemprograman sebagian. Dalam kasus ini SIM digunakan sampai batas tertentu dan kemudian keputusan lanjutannya diserahkan pada seorang manusia pengambil keputusan.

Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi manajer dan praktisi selama pengambila keputusan.
Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran manajer dan mengotomatiskan pengambilan keputusan oleh komputer, tetapi merupakan alat bantu untuk manajemen berupa perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk dapat melakukan analisis dengan menggunakan model-model tersedia sehingga dapat memberikan alternatif solusi berdasarkan informasi yang tersedia.
SPK membantu dalam mengeksplorasi alternatif solusi yang dari suatu masalah, dengan demikian manajemen tidak perlu menentukan kebutuhan informasi organisasi di awal, sebagai gantinya manajemen menggunakan SPK dan model yang mendasarnya untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk membantu mereka membuat keputusan.

Contoh Penggunaan SPK
Sebagai contoh: sebuah perusahaan toko buku on-line ingin mulai menjual produknya secara internasional tapi ingin tahu apakah keputusan untuk menjual produknya secara internasional ini akan menjadi keputusan bisnis yang bijak.
Perusahaan tersebut dapat menggunakan DSS untuk mengumpulkan informasi dari sumber daya sendiri (menggunakan tools seperti OLAP) untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan atau potensi kemampuan untuk mengembangkan usahanya dan juga dari sumber eksternal, seperti data industri, untuk menentukan apakah memang ada permintaan untuk bertemu.
DSS akan mengumpulkan dan menganalisis data dan kemudian menyajikannya dengan cara yang dapat diinterpretasikan oleh manusia. Beberapa sistem pendukung keputusan datang sangat dekat dengan bertindak agen intelijen sebagai buatan.
Langkah-langkah dalam pemecahan masalah (problem solving) pada suatu aktivitas bisnis.
Umumnya dalam melakukan pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut :
1.       Menemukan Masalah
2.       Merumuskan Masalah
Pada tahap ini dicari batasan dan ruang lingkup dari masalah, supaya dapat menemukan alternatif solusi yang tepat untuk pemecahan masalah tersebut. Dalam tahapan ini dicari 5w + 1h dari masalah, seperti :
-          Apa faktor penyebab dari masalah tersebut? Dan bagaimana apa dampaknya bagi bisnis dan/atau organisasi?
-          Dimana dan kapan tepatnya masalah itu terjadi?
-          Siapa saja yang terlibat dan terkena dampak dari masalah tersebut?
-          Dll.
3.       Mencari alternatif solusi
Pencarian alternatif solusi bisa dengan :
-          Menggunakan jasa konsultan atau orang yang ahli terkait bidang permasalahan tersebut
-          Pengalaman dari pengambilan keputusan yang pernah dilakukan dahulu
-          Meminta masukan dari anggota organisasi yang terkait dengan masalah tersebut
-          Menganalisis data terkait masalah tersebut
-          dll
4.       Menemukan beberapa alternatif solusi
5.       Memperhitungkan kelebihan dan kekurangan dari alternatif solusi yang ditemukan
6.       Menganalisis apakah solusi tersebut dapat membatu organisasi atau bisnis untuk mencapai tujuannya
7.       Memilih alternatif solusi yang paling banyak kelebihannya, cocok diterapkan pada situasi saat itu dan juga solusi yang dapat membantu organisasi dan bisnis untuk mencapai tujuannya


Referensi
Anonim. (2017). “SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN” [Online]. (Diakses dari: http://harya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27109/konsep+pengambilan+keputusan.pdf pada 11 Maret 2017 pukul 15.14)
Nurhayati, Lilis. (2016). “Sistem Pendukung Keputusan” [Online]. (Diakses dari : http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-keputusan/ pada 11 Maret 2017 pukul 15.27)
Wardhani, Nia Kusuma. (2017). “Modul Perkuliahan : Sistem Informasi Manajemen – Decision Support System” [Online]. (Diakses dari: https://fasilkom-elearning.mercubuana.ac.id/mod/resource/view.php?id=874 pada 11 Maret 2017 pukul 15.39)